Rabu, 02 September 2015

Budaya, Makanan, dan Ciri Khas Daerah Kota Blitar

 Budaya Kota Blitar  

1. Budaya Wayang Orang 

Budaya wayang orang ini dimasa atau era sekarang sudah pudar bahkan hampir mati, namun   seniman-seniman budaya yang ada di Kota Blitar yang lahir sejak dulu itu tidak punah
  

2. Grebek Pancasila

Grebeg adalah tradisi masyarakat Jawa yang biasanya diselenggarakan sebagai upacara peringatan hari-hari besar tertentu. Masyarakat Blitar menggunakan tradisi Grebeg untuk memperingati secara khusus Hari Kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni, yaitu Grebeg Pancasila, yang menjadi satu kesatuan dalam rangkaian acara peringatan Bulan Bung Karno- bulan Juni

Makanan Khas Blitar

1. Wajik Kletik 

Jajanan ini terbuat dari gila kelapa, beras ketan dan kulit jagung untuk mengemasnya, supaya tidak cepat basi dan higienis,kulit jagung ini disetrika terlebih dahulu dan dikemas dalam rentengan sejumlah 5 buah. Proses pembuatannya cukup sederhana, masak gula kelapa dan kelapa di atas api sedang hinggagula larut dan mengental. Setelah itu, masukkan beras ketan, aduk-aduk hingga mengental

2. Nasi Pecel 

Bumbunya yang sangat terasa gurih, pedas dengan gilingan bahan yang cukup halus membuat tiap bahan yang tercampur menciptakan cita rasa yang tinggi. Sambel pecel dibuat dari perpaduan kacang tanah, gula kelapa, rempah-rempah dan bumbu rahasia serta daun jeruknya yang membuat rasanya semaki nikmat.

3. Peyek Uceng 
Uceng adalah ikan air tawar, biasanya hidup di sungai airnyajernih dan mengalir deras. Ikan ini bentuknya bulat dan memanjang kira-kira sebesar jari kelingking, tidak bersisik dan terdapat garis-garis vertikal hitam dibadannya. cara membuat iwak peyek ini, aduk rata tepung beras, tepung sagu, santan, daun jeruk dan uceng. Tuang adonan di pinggir wajan dan setengah lagi ada di dalam miyak.Rasanya gurih dan renyah banget.

4. Rujak Cingur 

Rujak Cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur. Rujak Cingur biasanya terdiri dari irisan beberapajenis buah seperti timun. Dan tentunya terdapat cingur yang menambah kelezatan rujak ini.

5. Geti 

Geti merupakan salah satu makanan khas Kabupaten Blitar yang terbuat dari kacang wijen, dan gula merah. Geti biasanya digunakan sebagai jajanan khas di Tulungagung pada hari raya atau pernikahan untuk menyambut para tamu

Ciri Khas Kota Blitar 

1. Makam Proklamator Bung Karno 
Kota Blitar telah dikenal masyarakat se antero Nusantara sebagai Kota Kebangsaan dengan adanya Makam Proklamator Bung Karno dan sebagai destinasi utama para wisatawan yang mengunjungi Kota Blitar. Blitar kota perjuanagan begitu para leluhur kita dahulu. Blitar memiliki banyak cerita yang begitu heroik bagi guru bangsa ini. Soekarno, Presiden pertama Indonesia ini merupakan warga asli Blitar. Hingga saat ini masih banyak wisatawan yang berkunjung ke Makam Bung karno yang berada di Jalan Kalasan No. 1 Blitar. Saat anda memasuki wilayah jalan utama di Makam Bung Karno ini anda akan menemukan sebuah garura Agung yang menghadap ke selatan yang berhadapan dengan Cungkup Makam Bung Karno berbentuk bangunan Joglo, yakni bentuk seni bangunan jawa yang sudah dikenal sejak duhulu.
Untuk memasuki wilayah Makam Bung Karno, aksesnya sangat mudah. Dan sekarang telah di bangun Museum ataupun perpustakaan, maka jika anda ingin mengenang atau mengetahui bagaimana kehidupan Bung Karno anda dapat singgah di Kompleks Makam Bung Karno 

2. Terdapat Candi Penataran 
Candi Penataran atau nama aslinya adalah Candi Palah adalah terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Blitar Jawa Timur


3. Terdapat Istana Gebang
Istana Gebang atau lebih dikenal dengan Ndalem Gebang, merupakan rumah tempat tinggal orang tua Bung Karno. Istana ini bertempat di Jl. Sultan Agung 69. Di rumah ini pada setiap bulan Juni ramai di datangi pengunjung, baik dalam rangka peringatan hari ulang tahun Bung Karno maupun karena adanya kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemkot Blitar, seperti Grebeg Pancasila.

4. Terdapat Monumen Supriadi 
Monumen Supriadi merupakan sebuah monumen untuk mengenang jasanya. Pada tahun 1945, Kota Blitar menjadi pusat pemberontakan tentara PETA yang dipimpin oleh Sudanco Supriyadi melawan tentara Jepang. Monumen ini terletak di depan berkas markas PETA dan Taman Makam Pahlawan Raden Wijaya. Selain itu, juga dibangun sebuah patung setengah dada Supriyadi yang terletak di depan Pendapa Kabupaten Blitar



Sumber : klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar